I. Masalah dan Peluang
Krayan merupakan salah satu daerah yang berada di kalimantan utara yang berada di ketinggian 800-1100 m dpl dan memiliki penduduk yang berprofesi sebagai petani lahan basah sebanyak 99%. Rata-rata penduduk krayan mengembangkan lahan yang subur menjadi lahan sawah yang dikembangkan secara turun temurun sehingga tidak tersedia lahan kering yang dapat dikembangkan sebagai tempat perkebunan tanaman hortikultura. Sehingga masyarakat krayan sulit untuk memenuhi kebutuhan akan sayuran, padahal sayuran merupakan manu wajib yang harus dipenuh. Pemerintah menyarankan agar setiap penduduk mengkosumsi sayuran sebanyak 300-400 gram untuk balita dan usia sekolah sedangkan untuk orang dewasa 400-600 gram per orang. di daerah krayan sayur-sayuran diperoleh melalui pengiriman dari daerah tarakan, nunukan atau malinau sehingga saat tiba di krayan dengan harga tinggi, dan sayuran kurang segar. Oleh karena itu saya ingin mengembangkan inovasi pembuatan tanaman hortikultura secara semimoderen sehingga tidak memerlukan lahan yang luas tetapi memiliki hasil yang tinggi dengan cara penanaman secara hidroponik dengan manfaatkan ampas tebu yang tersedia secara melimpah di kecamatan krayan yang sering menjadi masalah karena mencemari aliran sungai sebagai media tanam pengganti roockwool. Dengan dijalankan inovasi ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan pembuangan ampas tebu dialiran sungai dan dapat memenuhi kebutuhan sayur yang ada di krayan dengan harga yang lebih terjangkau dan juga sehat.
II. Gagasan Inovasi
Inovasi yang saya usulkan yaitu pengembangan tanaman hortikultura secara hidroponik, akan tetapi karena ketersediaan bahan seperti roockwool dan nutrisi AB mix tidak tersedia di krayan dan jikalau ada harga sanggat tidak terjangkau maka saya mengusulkan dengan menggunakan ampas tebu yang kaya akan bahan organik yang sangat membantu pertumbuhan tanaman hortikultura sebagai media tanam.
